MENTAL HEALTH
Menurut Pieper dan Uden (2006), kesehatan mental
adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak mengalami perasaan bersalah
terhadap dirinya sendiri, memiliki estimasi yang relistis terhadap dirinya
sendiri dan dapat menerima kekurangan atau kelemahannya, kemampuan menghadapi
masalah-masalah dalam hidupnya, memiliki kepuasan dalam kehidupan sosialnya,
serta memiliki kebahagiaan dalam hidupnya.
Darajat (dalam Bukhori, 2006), mengungkapkan bahwa kesehatan mental dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor internal merupakan faktor dari dalam diri individu yang terdiri dari :
- Kepribadian
- Kondisi fisik
- Perkembangan dan kematangan
- Kondisi psikologis
- Keberagamaan
- Sikap menghadapi problema hidup dan keseimbangan dalam berfikir
2. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri individu yang terdiri dari :
- Keadaan ekonomi
- Budaya dan kondisi lingkungan, baik lingkungan keluarga, masyarakat, maupun lingkungan pendidikan.
Selain
itu, menurut World Health Organization (2001), menyatakan bahwa
kesehatan mental merupakan kondisi dari kesejahteraan yang disadari individu,
yang di dalamnya terdapat kemampuan-kemampuan untuk mengelola stres kehidupan
yang wajar, untuk bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta berperan
serta di komunitasnya.
Berdasarkan pengertian para ahli dan WHO dapat
disimpulkan bahwa mental health atau Kesehatan mental adalah suatu kondisi
batin yang dimana perkembangan fisik, intelektual, dan emosional seseorang
berada dalam keadaan tentram hingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan
dan dapat menikmati kehidupannya sehari
– hari.
Seseorang dapat dikatakan sehat mental adalah ia dapat
atau mampu secara maksimal dalam menghadapi tekanan hidup dan ketika ia merasa
damai dan tentram baik secara psiokolog, dan emosional. Sebaliknya jika
seseorang tersebut memiliki gangguan Kesehatan mental akan mengalami gangguan
suasana hati (mood swing), dari buruknya suasana hati kemampuan untuk
berpikir dan aktivitas pun jadi terganggu, termasuk dalam mengendalikan emosi
yang mana bisa mengarah pada perilaku buruk.
Terdapat beberapa jenis
masalah kesehatan mental dan berikut ini adalah tiga jenis kondisi yang paling
umum terjadi :
- Stress
- Depresi
- Gangguan
kecemasan
Apasih depresi itu?
Depresi itu sendiri adalah gangguan mood, dimana kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai proses berpikir, berperasaan dan berperilaku seseorang. Seseorang yang depresi biasanya tidak berdaya (mudah lelah dan malas beraktivitas) dan kehilangan harapan, disertai perasaan sedih, kehilangan minat dan kegembiraan.
Depresi
umumnya terjadi pada remaja di rentang usia 18 hingga 30-an. Depresi yang masih
di tahap ringan, sebagian orang tidak merasakan gejalanya. Sebaliknya ketika
seseorang telah berada di tahap yang berat gejala – gejala tersebut akan
muncul, seperti sulit untuk focus, self harm, nangis tanpa sebab, perubahan
berat badan dan selera makan, dan adanya keinginan untuk bunuh diri.
Penyebab depresi dapat terjadi karena oleh beberapa factor diantaranya ada ;
- Latar belakang keluarga
- Trauma
- Bullying
- Hal – hal yang mengintimidasi
- Obat - obatan
- Tuntutan
- Ekonomi
Sebelum saya mengakhiri tulisan saya, saya ingin
bercerita sedikit kenapa saya memilih topik mental health ini. Saya ingin
mengajak semua orang siapapun itu baik dari kalangan anak muda maupun orang tua
untuk lebih aware terhadap mental health ini. Singkat cerita saya memiliki
seorang adik yang pada saat itu mengalami depresi. Kejadiannya sekitar tiga
bulan lalu lebih tepatnya pada akhir bulan juli awal gejalanya. Hal ini terjadi
karena ia memiliki trauma dan juga perkataan yang mengintimidasinya dari
temannya. Yang tidak cepat ditanagin oleh keluarga saya adalah trauma adik
saya, tidak langsung di bawa terapi ke psikolog. Salah kami tidak sadar bahwa
hal tersebut yang membuat adik saya trauma itu selalu menghantui pikiran adik
saya. Dan juga salah dalam memilih teman, si pelaku mengiming – iming adik saya
hingga larut dalam perasaan bersalah sampai pada akhirnya adik saya tidak dapat
mengontrol emosinya. Cukup berat untuk kami sekeluarga melewati masa tersebut dan
Puji Tuhan banget sekarang sudah membaik, walaupun tetap control ke psikiater
sebulan sekali.
Dari sini saya banyak belajar bahwa pentingnya kita untuk
lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Dan sangat penting sekali untuk kita
berhati – hati dalam berucap dan memilih teman, karena kita sama sekali tidak
mengetahui apakah perkataan kita dapat melukai atau mengintimidasi orang.
Karena ucapan itu selalu membekas di dalam ingatan kita. Maka dari itu sangatlah
penting untuk kita belajar memahami Kesehatan mental mulai dari gejala penyebab
dan cara mengatasinya. Terlebih ketika seseorang tersebut sudah memasuki fase
berat, sangat dibutuhkan sekali peran kita untuk hadir di dalam hidup mereka.
Untuk seseorang yang sedang berada di fase tersebut
hendaknya kita mengambil peran kita. Apa yang harus kita lakukan sebagai peran
tersbut?
- Jadilah
pendengar yang baik dan setia, siap sedia menjadi samsak mereka
- Katakan
kepadanya bahwa dia berharga
- Jangan
biarkan dia sendirian, sebisa mungkin temani dimanapun dia berada
- Sering
menanyakan kabarnya
- Dukung
orang tersebut untuk bangkit pulih dari keterpurukannya
- Jangan
mengintimidasi atau membanding – bandingkan nasib dengan mereka
- Hibur
dia dengan lelucon
- Doankan
dia
Jika gangguan depresi tidak kunjung membaik, segeralah
konsultasi dengan psikolog atau psikiater agar cepat ditangani. Dan perlu
diketahui bahwa depresi tersebut bukanlah sebuah aib, lelucon, karma, kutuk,
imannya lemah, gila dan lain sebagainya. Depresi adalah hal yang wajar dialami.
Dan juga tidak ada satu orangpun yang ingin mengalami depresi.
Komentar
Posting Komentar