KEPRIBADIAN MANUSIA


Secara umum, kepribadian seseorang merujuk pada bagaimana mereka tampil dan memberikan kesan bagi orang lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa definisi kepribadian secara umum itu bersifat lemah. Sebab, mereka hanya menilai perilaku seseorang bisa diamati saja dan tidak menganggap bahwa mungkin ciri-ciri tersebut akan berubah seiring berjalannya waktu.

Menurut Agus Sujanto dkk (2004), mengungkapkan bahwa kepribadian seseorang merupakan suatu totalitas psikofisik yang cukup kompleks dari tiap individu. Sehingga akan tampak dalam tingkah laku mereka yang unik.

Menurut Kartini Kartono dan Dali Gulo dalam Sjarkawim, mengatakan bahwa kepribadian merupakan tingkah laku dan sifat khas seseorang yang bisa membedakannya dengan individu lain. Selain itu, mereka juga menuliskan bahwa personality adalah sebuah integrasi dari karakteristik yang terstruktur, minat, pola tingkah laku, kemampuan dan juga potensi yang dimiliki oleh seseorang. Itu artinya, kepribadian adalah semua hal dari diri seseorang yang diketahui oleh orang lain.

Menurut Allport menganggap personality sebagai susunan dari sistem psikofisik yang bersifat dinamis dalam diri seseorang. Hal itulah yang menentukan penyesuaian seseorang terhadap lingkungannya. Sistem psikofisik yang dimaksud meliputi sikap, kebiasaan, keyakinan, nilai, keadaan emosional, perasaan, dan juga motif yang sifatnya psikologis. Namun memiliki dasar fisik dalam saraf, kelenjar, dan juga keadaan fisik seseorang.

Berikut adalah tipe – tipe kepribadian yang sering kita dengar, yaitu :

        1. Tipe Kepribadian Menurut Hippocrates dan Galenus

Menurut kedua ahli di atas, tipe kepribadian manusia dibagi menjadi empat macam, antara lain:

a.   Sanguinis

Tipe kepribadian yang satu ini ditandai dengan adanya sifat yang hangat, bersemangat, lincah, meluap-lupa, dan individu yang menyenangkan. Seseorang yang memiliki kepribadian ini lebih mudah terpengaruh dan mudah dimasuki oleh pikiran serta perasaan yang meledak-ledak. Tipe kepribadian sanguinis adalah orang yang sangat ramah terhadap orang lain. Sehingga mereka akan dianggap sebagai orang yang cukup ekstrovert. 

b.  Koleris

Tipe kepribadian selanjutnya adalah koleris. Orang yang memiliki kepribadian ini biasanya akan tampil lebih hangat, aktif, pasif, serba cepat, berkeinginan keras, dan cukup independen. Mereka akan cenderung lebih tegas dan memiliki pendirian yang keras. Selain itu, mereka juga mudah dalam membuat sebuah keputusan bagi dirinya sendiri dan orang lain. Mereka tidak memerlukan gerakan dari luar. Malahan, orang yang memiliki kepribadian koleris akan mempengaruhi lingkungannya dengan pendapat dan gagasannya, tujuan, rencana, dan juga ambisinya yang tidak pernah habis.

c.   Melankolis

Orang yang memiliki kepribadian melankolis akan cenderung lebih suka berkorban, tipe perfeksionis, analisis, dan memiliki sifat emosi yang cukup sensitif. Seorang melankolis akan sangat menikmati keindahan karya seni dan tak ada seorang pun yang bisa menandingi mereka. Akan tetapi, jika mereka sedang murung, maka akan menjadi seseorang yang sangat antagonis.

d.   Phlegmatis

Tipe kepribadian berikutnya adalah phlegmatis, yaitu seseorang yang hidupnya terlihat cukup tenang, gampangan, dan tidak pernah merasa terganggu dengan orang lain. Oleh karena itu, mereka hampir tidak pernah marah. Mereka adalah orang-orang yang memiliki sifat mudah bergaul dan paling menyenangkan. Bagi mereka yang memiliki kepribadian ini, hidup adalah sebuah kegembiraan dan mereka akan cenderung menjauh dari hal-hal yang tidak menyenangkan. Mereka tampak begitu tenang dan cukup pendiam. Jadi, mereka jarang terhasut dengan apapun yang ada di sekitarnya.

                   2.  Tipe Kepribadian Menurut C.G.Jung

     Menurutnya, tipe kepribadian seseorang terbagi menjadi dua yaitu:

a.   Introvert

Seseorang yang mempunyai kepribadian introvert adalah orang yang berkebalikan dengan kepribadian ekstrovert. Dimana perhatian seorang introvert lebih fokus ke dalam dirinya sendiri. Sifat yang dimiliki oleh orang introvert lebih cenderung diliputi dengan kecemasan, kekhawatiran, malu, canggung, dan lebih suka melakukan apapun sendiri. Mereka lebih sulit menyesuaikan diri dan jiwanya cukup tertutup.

b.   Ekstrovert

Tipe kepribadian yang satu ini biasanya dimiliki oleh orang yang perhatiannya diarahkan ke luar dirinya sendiri. Ciri atau sifat yang dimiliki oleh seseorang yang ekstrovert adalah mereka lancar dalam bergaul, berbicara di depan orang banyak, ramah, suka berteman, dan mudah menyesuaikan diri di dalam lingkungan baru.

Factor – factor yang dapat memengaruhi kepribadian :

  •        Keturunan
  •       Lingkungan
  •       Pergaulan

Manfaat mengenal tipe kepribadian dalam diri : 

  •      Membantu memahami orang lain dengan baik

Dalam hal ini kita dapat memahami reaksi dan persepsi orang lain yang berbeda, sekalipun itu terjadi pada situasi yang sama. Contohnya seperti kamu yang ekstrovert bertemu atau berteman dengan orang yang introvert tentunya tidak akan memaksanya untuk ikut ke suatu acara yang melibatkan banyak orang karena itu akan membuatnya tidak nyaman.

  •      Tahu kelemahan dan kelebihan diri sendiri

Paham akan kelemahan diri, memungkinkan kita untuk berhati-hati dalam melakukan sesuatu dan tidak bertindak ceroboh pada situasi tertentu. Misalnya, kamu termasuk orang yang mudah panik dan cemas. Mengetahui kekurangan ini, kamu tentu bisa mempelajari cara untuk menenangkan diri agar dapat mengatasi situasi tersebut dengan baik. Dan juga jika kamu seseorang yang mudah bergaul dengan siapapun kamu bisa  bisa mengembangkan kelebihan ini menjadi sebuah potensi, contohnya memperluas koneksi dengan orang banyak karena kamu orang yang cukup supel dan bisa menghidupkan suasana.

  •      Tahu mana yang disukai dan tidak disukai

Contohnya, kamu tidak menyukai suasana yang berisik atau bertemu banyak orang. Dengan mengetahui hal ini, tentu kamu akan menghindari hal yang bisa membuatmu risih dan terganggu.

Dari teori diatas saya sangat suka dengan teori Hippocrates dan Galenus, karena menurut saya lebih spesifik dan cukup sering terdengar, terlepas dari itu saya sangat suka dengan topik kepribadian manusia. Dari teori – teori tersebut saya jadi mempunyai gambaran tentang seperti apakah manusia itu. Dan saya juga memiliki gambaran seperti apakah diri saya ini. Setiap kali saya bertemu dengan seseorang kadang kala saya suka menerkaa – nerka termasuk dalam tipe apakah orang tersebut. Namun, hal ini jelas tidak baik untuk dilakukan, kita tidak bisa asal menilai seseorang hanya sepengetahuan kita tanpa di buktikan dengan hasil tes yang valid. Menurut saya sangat baik dan bagus untuk kita belajar tentang kepribadian manusia itu, karena disetiap tipe kepribadian manusia itu memiliki kelebihan dan kekurangan. Dari hal tersebut, kita jadi dapat lebih mengenal dan paham dengan diri kita sendiri dan lawan bicara kita. Mengetahui kelemahan dan kelebihan diri sendiri itu sangat penting.

 

 

 

Komentar